Makan siang dengan sahabat mungkin sudah dirasakan oleh banyak orang pada umumnya. Saya pun demikian, senang bangetz makan siang dengan mereka (rasanya seperti dapat undian berhadiah keliling eropa gitu…mimpi kali yee…mang pernah dapat undian??he3x). Bercandanya ituloh yang bikin kita ketagihan untuk bertemu dengan para sahabat kita.
kejadian ini sudah lama dan lupa kapan. tapi ini bener-bener terjadi. waktu itu kami makan di kantin. 4 orang mahasiswa yang berpenampilan keren (salah satunya saya disitu….suit..suit sambil liat yang baca tulisan ini. pasti yang baca langsung bilang dihati..fitnah..fitnah).
ya biar kan yang baca tulisan ini berprasangka buruk pada saya. saya lanjutkan saja tulisan saya. kita makan sambil bercanda, bercerita, saling menghina. dan sambil ngomongin orang-orang yang rada aneh di sebelah2 kami .intinya siapapun disekitar kami, dan menurut kami aneh..maka tidak akan luput dari ajang pembicaraan. mulai dari yang cantik, cupu,alim wah gila habis pokoknya. super duper gak jelas topiknya.
habis ngomongin dosen, pindah topik jadi makanan, ganti lagi ke topik wanita. lah kadang-kadang balik lagi ke makanan (topik gak jelas di bicarakan oleh 3 orang mahasiswa gak jelas dan 1 mahasiswa cerdas). dah tau kan siapa 1 mahasiswa cerdas itu??he3x.
salah satu dari kami melihat ke arah penjual sate yang kita beli.
- Dimas : teman-teman lihat tuh penjual sate yang kita beli. Orangnya kok item. sudah jelek, pakai kumis lagi.mana ada yang mau beli…..pasti orang gila yang bakalan beli …coba kalau yang jualan cewek…cantik lagi….guwe bakalan jadi pelanggan sate nya (semuanya serempak ketawa…padahal dah jelas. kita ini orang gila. buktinya beli dari orang item itu satenya.he3x).
- hidayat : jangan ketawa terlalu keras dan liat beliau. beliau jadi liatin kita tuh….(temen-temen rada serem dan takut juga, mungkin takut terjadi pertumpahan darah)
- adi : temen-temenmnedingan kita segera balik ke jurusan saja. Gimana??
- all : oke!!!
Kita semua bergegas balik ke jurusan. tapi tiba-tiba pak kumis item itu memanggil kami, “hey, tunggu”
- Hidayat : wah gawat, jangan-jangan dia tau kalau habis kita omongin and ketawai tadi. gimana nih??
- simon : kita tenang saja, kalau macem-macem kita pukul rame-rame saja (nih mahasiswa apa mantan preman sih, pikirannya maen pukul saja).
Pak kumis berjalan kearah kami. makin lama makin dekat. hati berdegum semkain kencang. yang ada dipikiran pokoknya ingin damai saja. tidak ada pertumpahan dsarah. (takut masuk media masa dengan berita 4 mahasiswa keren mengeroyok tukang sate karena perbedaabn ras warna kulit). wah jangan sampai berita itu muncul. amit..amit jabang bayi deh…..
akhirnya ku beranikan diri tuk mejawab panggilannya. “ada apa pak???” (jawab saya dengan suara yang keras)”
“Masnya tadi makan sate kan??” sahutnya.
” memnag iya, kenapa” tambah dimas dengan suara menantang.
“masnya belum bayar kan??” tambah tukang sate itu.
3 orang mahasiswa keren melihat kearah dimas kompak. dan berkata ” katanya tadi ditraktir???”
Dimas dengan nada malu berkata ” maaf-maaf saya lupa membayarnya”
ya akhirnya 4 orang mahasiswa keren balik ke jurusan dengan perasaan malu karena dipikir mahasiswa apaan. habis makan gak mau bayar. Sumpah…..tidak ada niatan sama sekali untuk tidak membayar. kalau mau menyalahkan. salahkan saja dimas. dalam kasus ini sudah jelas sekali posisi saya. sebagai saksi, bukan tersangka.
hiihihihihihi…..Argh………(ekspresi kepuasaan).
Nb : bayarlah sebelum atau sesudah anda makan. karena kalau tidak anda bayar, berarti anda telah berbuat asusila…loh…hahahhahahhahhha…
Filed under: Per-Keluarga-an, Per-M47-an, Per-Organisasi-an, Uncategorized | Tagged: "Pengkaderan Mahasiswa Baru, "Pengkaderan Mahasiswa Baru ITS I, BEM FTI ITS, Demo Mahasiswa, Demo Mahasiswa Unair Berubah Anarkis, Dimanakah Integralistik ITS, Mahasiswa ITS & UNAIR Demo, Mahasiswa ITS Demo Depan Grahadi, momok Mahasiswa Baru ITS, Pengkaderan, PENGKADERAN DI ITS, pengkaderan mahasiswa mesin ITS, Pengkaderan Teknik Mesin ITS Surabaya, perkelahian mahasiswa, Perkelahian Mahasiswa dan Pemuda, Poros Mesin ITS, Ratusan Mahasiswa ITS Tawuran, SIAPA TAKUT?, Tawuran Mahasiswa Makassar | 23 Comments »