Hidayat Sayang Sama Kakek

Selamat jalan kek, semoga Arwahmu ditrima disisi Alllah SWT dan mendapat kan Surganya. amin” Kakek, Orang yang Jarang banget hidayat temui dikarenakan jarak yang lumayan Jauh. hidayat Surabaya dan Kakek di Bangkalan Madura. Tepat pada hari Minggu 7 sept 2008 pukul 15.43 kakaekku menghembuskan nafas terakhirnya di muka bumi ini. kakek meninggal di rumah kesayangannya, Tragah bangkalan Madura.

Ya Allah! Anugerah kan lah kematian kami dengan kematian yang baik lagi mulia, lancarkan lidah kami mengucap kalimah “Laillahaillallah..” semasa sakaratul maut menghampiri kami. Amin.. amin.. amin Yarobbal a’lamin..” wasiat Nabi Muhammad SAW.

“Hidayat sayang sama Kakek. met Istirahat dengan Tenang kek”. hidayat datang ke bangkalan Madura tepat pada pukul 18.55 WIB. Setelah sampai disana, hidayat langsung ambil air wudhu tuk sholat Isya’ dilanjutkan dengan membaca ayat alquran tepat berada persis di bagian kepala kakek ku yang tersayang.

Membaca Ayat suci alqur’an tanpa sadar hidayat meneteskan Air mata. Setelah membaca Al-qur’an, hidayat ikut Proses memandikan Jenazah kakek. Hati terasa kaku, melihat Tubuh dimandikan orang dan hanya diam saja. lafal “laila haillallah” yang selalu terucap dari mulut hidayat. setelah itu Jenazah kakek di sholati dan kemudian di kafani. setelah proses ini jenazah kakek di diamkan di mushola depan halaman Rumah sambil menunggu kedalaman kubur yang belum selesai di gali. Hidayat lihat Jenazah kakek yang terdiam kaku disana.

“Kek, hidayat tidak akan pernah berhenti tuk mendoakan kakek. insyaAllah” terus hidayat pandang dan Ingat akan kebesaran Allah SWT. kita hanya makhluk Kecil dan sangat kecil dihadapan Allah SWT. yang hanya berusaha dan Bedoa.

“KAKEK, HIDAYAT AKAN INGAT SELALU PESAN KAKEK SEMASA HIDUP. JADI ANAK YANG PATUH SAMA KEDUA ORANG TUA DAN MENJAGA SHOLAT 5 WAKTU”

Selamat jalan

innalillahi wainnailaihi roji’uin